Minggu, 14 September 2014

Artritis reumatoid



Radang sendi atau artritis reumatoid (bahasa Inggris: Rheumatoid Arthritis, RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.

Ditunjukkan bahwa RA ( Rheumatoid Arthritis) dapat mengakibatkan nyeri, kemerahan, bengkak dan panas di sekitar sendi. Berdasarkan studi, RA lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria dengan rasio kejadian 3 : 1.

Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. Gejala yang lain yaitu berupa demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah dan kurang darah. Namun kadang kala si penderita tidak merasakan gejalanya. Diperkirakan kasus Rheumatoid Arthritis diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia.

Gejala

RA umumnya ditandai dengan adanya beberapa gejala yang berlangsung selama minimal 6 minggu, yaitu :
  1. Kekakuan pada dan sekitar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit di pagi hari
  2. Bengkak pada 3 atau lebih sendi pada saat yang bersamaan
  3. Bengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi-sendi tangan
  4. Bengkak dan nyeri umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumnya menyerang sendi pergelangan tangan
Pada tahap yang lebih lanjut, RA dapat dikarakterisasi juga dengan adanya nodul-nodul rheumatoid, konsentrasi rheumatoid factor (RF) yang abnormal dan perubahan radiografi yang meliputi erosi tulang.

sumber : Dari Wikipedia

Pengertian rematik yang berkembang di masyarakat selalu dikaitkan dengan mandi malam, kolesterol, asam urat, dan menyerang hanya pada orang tua. Pengertian ini harus diluruskan, karena penyakit rematik sangat luas manifestasinya dan menyerang pada semua usia baik laki-laki maupun perempuan. Menurut WHO penyakit rematik dikelompokkan menjadi 150 jenis, yaitu :

1.Penyakit degenerative (osteoarthritis yang dalam masyarakat umum sering disebut pengapuran sendi). Hal ini juga merupakan kesalahan istilah, karena penyakit ini menyerang tulang rawan dan keradangan tulang dibawah tulang rawan. Akibat keradangan tersebut tulang mengalami proliferasi (pembentukan seolah-olah seperti pembentukan tulang baru yang dikenal sebagai osteofit). Seringkali nyeri sendi pada rematik selalu dikaitkan dengan osteoarthritis atau asam urat.
2. Penyakit jaringan ikat (connective tissue disease contohnya : SLE, Mixed Connective Tissue Disease, Scleroderma, Overlap Syndrome)
3. Penyakit spondiloartropati (Ankylosing Spondilitis, Psoriatic Artritis, Enteropatik Artritis, Reiter Sydrome)
4. Penyakit metabolik (akibat Diabetes Melitus [charcot joint], kaku jari-jari tangan [prayer hand], akibat asam urat [gout arthritis])
5. Penyakit rematik akibat infeksi (gonococcal infections)
6. Penyakit ekstraartikuler (trigger finger, carpal tunnel syndrome, frozen shoulder, fibromyalgia)
7. Penyakit rematik akibat kerja
8. Penyakit rematik akibat keganasan.

Masing-masing penyakit rematik mempunyai tanda dan gejala sendiri-sendiri, tidak bisa digeneralisasi atau disamaratakan. Seringkali masyarakat datang ke laboratorium atas permintaan sendiri cek rematik berdasarkan ada tidaknya Rematoid Faktor (RF), dimana Rematoid Faktor ini dijadikan acuan dasar oleh sebagian masyarakat sebagai petanda ada tidaknya penyakit rematik. Sedangkan Rematoid Faktor sendiri merupakan petanda prognosis dari penyakit Rematoid Artritis (RA).

Nyeri sendi pada penyakit rematik bukan merupakan masalah yang sederhana, pengobatannya harus ditemukan penyebab pastinya, bila tidak maka nyeri sendi ini akan berkembang menjadi lebih lanjut, menimbulkan kondisi kecacatan atau bahkan kematian. Banyak informasi yang beredar bahwa obat-obat tertentu dapat menyembuhkan nyeri sendi. Hal ini merugikan masyarakat, dikarenakan obat yang beredar dipasaran pada umumnya hanya menghilangkan nyerinya saja tetapi tidak pada intinya yaitu penyakit rematiknya, dimana harus diketahui masuk pada jenis penyakit rematik yang mana, dikarenakan tiap jenis penyakit rematik pengobatannya tidak selalu sama.

Oleh karena itu masyarakat harus jeli dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah tentang kesehatannya dengan berkonsultasi pada Dokter yang berkompeten pada bidangnya, agar tidak berakibat fatal oleh karena mengambil keputusan dari informasi yang tidak jelas dan tidak berdasar pada informasi ilmiah.
 Sumber :  Dr. Yuliasih, dr., SpPD-KR.



tetapi jangan khawatir meskipun begitu penyakit Artritis Reumatoid bisa disembuhkan. Untuk mengobati penyakit tersebut, kami rekomendasikan anda untuk melakukan pengobatan secara alami. Mengapa kami sarankan anda untuk melakukan upaya pengobatan secara alami? itu karena pengobatan secara alami aman untuk dilakukan siapa saja, tidak beresiko, dan pastinya tidak menyebabkan efek samping yang memperburuk keadaan. Minum ABIOCOS merupakan salah satu upaya pengobatan secara alami. ( baca manfaat air bio cosminergy )

Pengobatan Alami 
Untuk mengobati penyakit Batu Ginjal tersebut, kami rekomendasikan anda untuk melakukan pengobatan secara alami. Mengapa kami sarankan anda untuk melakukan upaya pengobatan secara alami? itu karena pengobatan secara alami aman untuk dilakukan siapa saja, tidak beresiko, dan pastinya tidak menyebabkan efek samping yang memperburuk keadaan. Minum ABIOCOS merupakan salah satu upaya pengobatan secara alami. ( baca manfaat air bio cosminergy )
http://abiocosbekasitimur.blogspot.com/2014/09/manfaat-utama-air-bio-cosminergy.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar